Tanah Karo atau Daratan Tinggi Karo dalam waktoe belakangan ini mendjadi lebih terkenal dikalangan kaoem pelantjongan dekat dan djaoeh, jang datang bertemasja ke Dataran Tinggi Karo itoe, teroetama sekali ke Kota Brastagi dan sekitarnja, sengadja oentoek mengisap hawa jang sedjoek dan melakoekan sport.
Disamping itoe Brastagi dan Kaban Djahe djoega terkenal dengan hasil boeminja, seperti boeah-boeahan, sajoeran dan boenga-boengaan.
Dari zaman dahoeloe bangsa Karo hidoepnja dari pertanian dan peternakan. Djoemlah bangsa Karo ada 9,89 pCt, (145.429 djiwa) dari djoemlah pendoedoek Boemipoetera di Pesisir Timoer Poelau Pertja. Di Afdeeling Deli en Serdang sadja 37.340 dan di Afdeeling Langkat 28.080 djiwa bangsa Karo.
Djoemlah orang Karo jang berdiam di Tapanoeli ada 8 920 djiwa. Di Onderafdeeling Dairilanden sadja 8 892 djiwa.
Dari 154.350 djiwa djoemlah bangsa ini (76.746 laki2 dan 77.604 perempoean) ada 77.433 djiwa sadja jang berdiam di Onderafdeeling de Karolanden. Ini adalah lebih kurang 20- 50 djiwa tiap km2. (Angka2 ini menoeroet tjatjah djiwa thn. 1930).
Tanah Karo, atau lebih tegas Onderafdeeling de Karolanden, dengan Onderafdeeling Simeloengoen mendjadikan Afdeeling Simeloengoen en de Karolanden (masoek Goebernemen: Oostkust van Sumatra). Ia terbahagi atas 5 Landschappen, jang masing2 diperintahi oleh seorang Zelfbestuurder, dengan titel Sibajak, atau Radja Berempat.
Seteroesnja satoe2 Landschap dibahagi poela atas beberapa Oeroeng dengan di perintahi oleh sebegitoe banjak Radja2 Oeroeng poela (djoemlah semoea Oeroeng ada 18).
Hawa Negeri itoe, tingginja dari permoekaan laoetdan kesoeboeran tanahnja dapat dibahagi atas 2 bahagian jang berlain-lain.
Bahagian sebelah moedik (ja’ni sebahagian dari Landschap Lingga. Sarinembah, Koetaboeloeh dan sebagian ketjil dari Landschap Soeka) hawanja panas.
Bahagian jang berhawa sedjoek, tingginja rata-rata dari permoekaan laoet 1434 meter (Tongkeh) dan jang berhawa panas 170 m. (Lau Balang) dari moeka laoet.
Kesoeboeran tanahnja dibagian pertama telah terkenal baik dan dibabagian kedoea (soenggoehpoen tiada sama sekali) sangat koerang baiknja.
Sebeloem Dienst Land- en Tuinbouwvoorlichting mengadakan tjabangnja oentoek Tanah Karo (dan Simeloengoen). Lebih kurang 15-20 tahoen jang laloe, pertanian disana tiadalah bererti benar, beloem sebagai sekarang ini madjoenja.
Doeloe teroetama kaoem iboelah jang bekerdja kesawah atau ke-ladang, dan kaoem lelaki boleh bersenang diri diroemah, main tjatoer atau main djoedi. Jang baik2, sekedar mendjaga anak2nja sementara siiboe membanting toelang. Barangkali inilah sebabnja maka kawin disana diadatkan dengan wang antaran jang besar2 (sekarang bertoeroet-toeroet moendoer djoega; barangkali ini disebabkan kedoea belah pihak telah hamper sama mengetahoei dimana tempatnja jang patoet).
Hasil boemi waktoe itoe beloem berapa ragamnja dan itoepoen sekadar tjoekoep bagi pendoedoek Onderafdeeling itoe sahadja. Perniagaan diloear watas Negeri itoe, kalaupoen ada, beloemlah berarti. Tjoema perniagaan ternak lebih madjoe dari sekarang.
Hasil boemi jang teroetama ialah beras dan limau manis. Kentang dan sajoer2an Eropah jang sekarang (pada masa ini benar, koerang djoega) djadi hoofdproduct poela bagi boemi Karo, pada moelanja tidak ada, atau sedikit sahadja ditanam orang. Demikian djoega peroesahaan bertanam boenga2an beloem lama diketahoei orang disana.
Tentang peroesahaan bertanam padi disawah atau ladang memang dari zaman dahoeloe, telah ada di Tanah Karo. Tjoema tentang tjara pengairan sawah dahoeloe dan sekarang tentoelah bedanja djaoeh sangat poela. Oentoek tahoen 1937 menoeroet berita jang dapat dipertjajai ada dikeloearkan dari Landschapskas Karolanden lebih kurang f15.000. oentoek irrigatie di landschappen Soeka, Sarinembah dan Kotaboeloeb. Lebarnja tanah2 jang akan didjadikan sawah itoe ada 400 hectare.
Peroesahaan limau manis demikian djoega, tetapi tiada tiap2 Landschap ada menghasilkannja, sebab ini roepanja beroeboengan dengan keadaan hawa dan kesoeboeran tanah dari sesoeatoe tempat djoega. Menoeroet taksiran dalam boelan Juni 1936 ada 41 kampoeng sadja disana jang mempoenjai lebih dari 10 pokok djeroek jang telah mengbasilkan.
PERKEBOENAN DIDALAM SATOESATOE LANDSCHAP.
Landschap Lingga.
Dengan tiada mengoerangi arti kemadjoean Landschap2 lainnja, Landschap inilah jang terpenting diantara 5 Landschappen di Tanah Karo, boekan sahadja dalam hal penghasilan pertanian dan perkeboenan, tetapi djoega dalam lain2 tjabang economi dan lain aliran kemadjoean.
Sebetoelnja ini tiadalah mengherankan sangat, sebab itoe negeri Tanah Karo, kota Kaban Djahe, dan kota Brastagi, jang lebih terkenal itoe, termasoek dalam bahagian Landschap ini. Perhoeboengan antara Pemerintah B.B dengan Zelfbestuur tentoelah disini terdapat lebib tjepat dan lebih memoeaskan.
Keloeasan pemandangan dan kebidjaksanaan Sibajaknja, jang mana Almarhoem Sibajak Pa Sendi, jang tertoea dalam pemerintahan diantara kelima Sibajak2, tentoelah ada satoe factor jang besar poela artinja dalam hal kemadjoean Landschapnja ini. Begitoe djoega hawanja jang baik dan kesoeboeran tanahnja memberi djalan jang lebih baik bagi hal itoe.
Limau manis jang diperniagakan oleh Kaoem Tani Karo sendiri di Medan ini, kebanjakan datangnja dari Landschap Lingga, demikian djoega sajoer2an Eropah serta poela boenga2an.
Sebagian besar dari pendoedoek Landschap Lingga, teroetama di Oeroeng2 jang dekat2 ke Goenoeng Sinaboeng (Tiga Nderket, Empat Teran, Lima Senina, Teloe-Koeroe dan Goeroekinajan), mempoenjai kebon2 limau manis jang soenggoehpoen tiada setjara loeas dalam zaman serba soesah ini, masih memberiken penghasilan jang loemajan djoega bagi jang mempoenjainja. Oleh Landbouwvoorlichtingsdienst S.O.K. dalam tahun 1936 dihasilkan lebih dari 1000 occulatie (tjangkokan) dari bermatjam2 boeah2an teroetama djeroek. Dari kebon Gedong Djohore sadja sekitar 9132 pokok.
Tanaman sajoer2an Eropah jang penting2 berada dalatn lingkoengan Landschap ini ialah di Oeroeng2 Lima Senina, kampoeng2: Batoekarang, Pajoeng, Gamber, Selandi dll. Dan Sepoeioehdoeakoeta, kampoeng2: Brastagi, Kabandjahe, dll.
Sawah jang loeas2 dengan irrigatie tjara baroe berada didalam Oeroeng Lima Senina.
Oeroeng S’epoeloe doeakoeta mempoenjai djoega lagi seboeah mata penghasilan, ja’ni: boe nga2an. Kota Brastagi, Kabandjahe dan ditepi djalan besar antara Ketaren (terletak lebih kurang 3 km. dari pasar Kabandjahe arah ke Brastagi). Laoe si momo hampir2 penoeh dengan kebon boenga2an, jang diperoesahakan oleh Kaoem Tani Karo sendiri dan beberapa bangsa Eropah poen djoega.
2. Landschap Sarinembah.
Landchap ini boleh dibilang teroetama menghasilkan tembakau, nenas dan lombok sad|a. Itoepoen kebon jang loeas-loeas, tiada djoega ada disana ketjoeali sebidang doea dari nenas.
Sawah2 jang ber-irrigatie disini djoega ada kedapatan, (kampoeng Moente). Hawa dan letaknja Landscbap ini memboeat tanaman2 jang terdapat di Tanah2 rendah (kelapa pohon boeah2an dll.nja) dapat diperoesahakan dengan baik disana, tetapi peroesahan ini masih beloem ada diboeka oleh Kaoem Tani (artinja tjoema sebagai tanaman dipekarangan).
3. Tiga Landscbap jang lain, ja’ni: Soeka, Baroesdjahe dan Koetaboeloeh.
Ketiga Landschap ini beloem berapa madjoenja dalam hal pertanian dan perkebonan setjara kini. Memang ada djoega orang2 jang bertanam sajoer dll. disana tetapi penghasilannja tiada ada 1/3 poen dari Landschap Lingga sendirinja.
Sekitar 10-15 tahoen kebelakang, Landscbap2 Soeka dan Baroesdjabe mempoenjai djoega soeatoe soemoer penghasilan jang besar, ja’ni: kentang.
Pada waktoe ini ada dioesahakan djoega di Landschap ini irrigatie jang tentoe berfaedah sangat bagi ra’jat. Beberapa kali dioesahakan initiatief sendiri dari kaoem Tani jang berada, tetapi tiada berhasil.
Landschap Baroesdjahe hanja madjoe dalam perhoetanan (Boschwezen). Diseloeroeh Landschap ini telah ditanam orang sekitar 85.000 pokok toesam. Di Landschap2 lain penanam toesam tiada ada (atau sedikit sekali dioesahakan anak Negeri).
Sebabnja barangkali beloem ada orang2 jang mengetahoei akan chasiatnja penanaman kajoe2an.
Djoega tanah di Lahdschap2 lain lebih bergoena dan lebih dapat orang tanami dengan lain2 tanaman jang lekas dan terang menghasilkan, (landschap Baroesdjahe bergoenoeng2 dan tanahnja teroetama tanah liat, terlebih dibagian2 jang dekat betoel de Van-Heutz Gebergte).
Landschap Koetaboeloeh beloemlah ada kelihatan memberi penghasilan jang berarti dan baroe bagi’ ra’jatnja. Sebahagian besar dart Landschap ini, masih hoetan beloekar belaka. Barang kali beberapa bahagian akan dapat didjadikan tanah persawahan, (jang dekat kebahagian Lau Balang). Dengan ini sekarang telah dimoelai.
HASIL BOEMI.
Tiada berhenti2nja pemerentah B.B. dan Zelfbestuu’r bekerdja oentoek memadjoekan peroesahaan bertanam padi, teroetama padi sawah. Diatas telah diterangkan beberapa ratoes roepiah dikeloearkan dari Landschapkas Karolanden oentoek irrigatie disana.
Limau.
L.V.D tiada berhenti2nja poela mempropagandakan peroesahan perkebonan djeroek pada ra’jat. Harga oculatie2 (bibit tempelan) dari 75 sen telah ditoeroenkannja satnpai 35 sen (speciaal boeat orang boemi poetera).
Kentang.
Peroesahaan dari tanaman ini sebagai diatas tahadi telah ditoeliskan djoega sekarang telah boleh dikatakan tiada ada lagi. 10-15 tahoen kebelakang, teroetama bagi ra’jat Landschap Baroesdjabe, Soeka dan Lingga (sebahagian besar) inilab satoe mata pentjaharian jang teroetama sekali. Kentang jang dikirimkan ke Singapore dan atau Penang dari SOK ini, waktoe, ialah kentang Karo.
Berpoeloeh2 bangsa Tionghoa mendapat kekajaan dari kentang jang diperoesahakan orang Karo di Tanah Karo. Dipekan Brastagi (poesat dari perdagangan producten Karo) hasil boemi ini dibelinja dengan harga jang tjoema “pantas” sadja laloe di-exporteernja teroes ke Tanah Semenandjoeng dengan oentoeng jang berlipat ganda. Ichtiar orang Karo sendiri oentoek ini tidak ada.
Dalam waktoe itoe 1 kereta (1m3) kentang saudagar2 Tionghoa itoe dari f 25 sampai f 80. Ini berarti 15 pct oentoeng bagi sipenanamnja. Tetapi bagi saudagar2 itoe sendiri tentoelah lebib banjak lagi.
Waktoe itoe motor sewa di Tanah Karo beloem berapa. Hasil pertanian dan perkebonan teroetama dibawa orang dengan kereta lemboe kepekan, oleb sebab mana pada waktoe itoe peroesahaan kereta lemboe poen sangat mengoentoengkan poela.
Kemoedian, koerang lebih 11-12 tahoen jang laloe peroesahaan jang sangat mengoentoengkan ini mendjadi berkoerang2 sadja, sehingga sekarang telah hampir lenjap sama sekali.
Sebabnja, pertama sekali ialah oleh karena harganja dizaman serba soesah ini telah sangat merosot (sekarang harganja tiap kaleng 25-50) cent sadja. Harga mana daboeloe itoe 3-4 perak dan kedoea disebabkan lama-kelamaan kaoem tani tak dapat lagi mendapat hasil dari tanamannja. Bibit kentang ternjata telah sakit semoea, dan tanahpoen djoega barangkali telah terlampau toea oentoek peroesahaan ini.
Demikianlah peroesahaan bertanam kentang di Tanah Karo telah hampir lenjap sama sekali. Dan memboeat pertjobaan2 tiadalah orang2 Tani disana maoe atau tiada berani.
Tahoen doeloe L.V. Dienst telah beroesaha mendatangkan bibit kentang jang baik dari Atjeh dan disiarkannja dengan djalan memindjamkan bibit itoe kepada kaoem Tani Karo, tetapi hasilnja seroepa sadja dengan bibit orang kampoeng sendiri. Tiada sampai 3 kali sebanjak bibitpoen diperoleh orang2 jang menanamnja dari bibit jang ditanamnja, itoepoen sakit2 djoega. Sehingga dari bibit2 jang dipindjamkan itoe tiada Landbouw V.D. menerima separoh sadia poen kembali.
Akan tetapi sekarang L.V.D tetap djoega beroesaha oentoek membangoenkan peroesahaan ini kembali. Bibit2 jang sepeciaal didatangkan dari Eropah telah 2 atau 3 kali ditjobainja dalam kebon2 pertjobaannja sendiri. Dan hasilnja ada baik djoega.
Memang peroesahaan kentang, dalam waktoe2 paling belakang ini, ternjata di mana2 telah tiada jang menghasilkan lagi lantaren berkembangnja penjakit2 kentang jang amat berbahaja. Hal ini telah begitoe lama diselidiki, tetapi beloem djoega dapat dibasmi betoel2.
Sajoer-sajoeran.
Ketika Kaoem Tani Karo melihat dengan hati jang hantjoer bahasa hasil penanaman dan perdagangan kentangnja bertatnbah lama bertambah merosot sadja mereka melihat poela datangnja satoe mata pentjaharian jang lain, jaitoe peroesahaan bertanam sajoer, jang sebeloem itoe tnasih dioesahakan oleh orang2 tani Tionghoa sadja.
Tjonto jang diberikan oleh T.V. D. (waktoe itoe dibawah pimpinan Tuinbouwkundig Ambtenaar Toean Bange) dengan lekas dapat ditoeroet oleh Kaoem Tani Karo. Alhasil pasar2 Brastagi dan Kabandjahe kebandjiran sajoer2an Europah poela (sampai sekarang) teroetama sekali oleh sajoer poetih dan sedikit kool.
Bersambung ke bahagian 2
Sumber : Deli Gids 1938. Terbit tahun 1938.
Catatan :
Tapanoeli yang dimaksud adalah Keresidenan Tapanuli. Di masa Kolonial Belanda, Provinsi Sumatera saat ini terbagi atas Keresidenan Sumatera Timur (Pantai Timur Sumatera) dan Keresidenan Tapanuli. Afdeling Simelungen en Karolanden, Deli en Serdang, Medan, Binjai juga Langkat masuk ke Keresidenan Sumatera Timur. Dairi masuk ke Keresidenan Tapanuli.
Dienst Land-en Tuinbouwvoorlichting (Dinas Informasi Pertanian dan Hortikultura) = T.V.D
Peroesahaan = perkebunan.
Hoofdproduct = produk utama.
Landschaps kas = dana/kas pemerintahan lanskap atau daerah.
B.B = Binnenlands Bestuur atau Departemen Pemerintahan Dalam Negeri Hindia Belanda.
Zelfbestuur = pemerintahan sendiri/local.
Landbouwvoorlichtingsdienst (L.V.D) = layanan penyuluhan pertanian.
S.O.K = Sumatera Oostkust (Pantai Timur Sumatera)
Van-Heutz Gebergte = Pegunungan Van-Heutz. Kemungkinan Pegunungan dari Karo hingga Aceh. Joannes Benedictus van Heutsz (lahir di Coevorden, Belanda, 3 Februari 1851 – meninggal di Montreux, Swiss, 10 Juli 1924 pada umur 73 tahun) adalah Gubernur-Jenderal Hindia Belanda. Ia memerintah dari tanggal 1 Oktober 1904 sampai 18 Desember 1909. Van Heutsz terkenal perannya dalam Perang Aceh.
Tuinbouwkundig Ambtenaar = Pegawai Dinas Hortikultura.