Tanah Karo atau Daratan Tinggi Karo dalam waktoe belakangan ini mendjadi lebih terkenal dikalangan kaoem pelantjongan dekat dan djaoeh, jang datang bertemasja
Tanah Karo di Tahun 1938 (Bagian 1)
Tanah Karo atau Daratan Tinggi Karo dalam waktoe belakangan ini mendjadi lebih terkenal dikalangan kaoem pelantjongan dekat dan djaoeh, jang datang bertemasja
Perjalanan ke Karo, 1890 (bahagian 1)
Koran Deli Courant menuliskan tulisan bersambung tanggal 22 Maret 1890 dan 26 Maret 1890 tentang perjalanan ke Karo oleh N. Brinkman. Jr.
Mary Agnes, Kerajinan Yogya dan ke Karo (1939)
Mary Agnes van Gesseler Verschuir-Pownall yang berjasa memajukan kerajinan perak di Kotagede (Yogyakarta), pada tahun 1939 melakukan perjalanan sampai ke dataran tinggi
Geriten di Depan Istana Sultan Deli (1862)
Harian “Sumatra Courant” pada tanggal 06-08-1864 menuliskan perjalanan Elisa Netscher ke Wilayah Deli. Netscher singgah di Labuhan Deli pada tahun 1862. Netscher
Gereja Karo Pertama Ditahbiskan Tahun 1899 (Bagian 1)
Pada tanggal 24 Desember 1899, untuk pertama kalinya bangunan Gereja Karo berdiri dan ditahbiskan di Buluh Awar. Ini tidak lain atas kerja
Joustra ke Dataran Tinggi Karo Tahun 1.900 (Bagian 1)
Dari Journal “Mededeelingen van wege het Nederlandsche Zendelinggenootschap, jrg 45, (1901),” kita akan mendapatkan gambaran dataran tinggi Taneh Karo tahun 1900 dari
Perdebatan Pengganti Raja Urung di Batukarang
Koran De Indische Courant terbitan tanggal 23-07-1931 dan koran De Sumatra Post tanggal 27-07-1931 memberitakan masalah suksesi kepemimpinan di Urung Lima Senina
Longsor di Lereng Sinabung (1939)
Longsor Besar di Dataran Tinggi Karo. Di lereng Sinaboeng. Tanaman rusak. Banyak yang melarikan diri. Medan, 10 November. Koran “Deli Courant” mengabarkan
No More Posts Available.
No more pages to load.