Bahan-bahan itu terdapat di alam, dan orang-orang Karo menggunakannya sebagai media pengobatan. Dr. R. Romer di tahun 1908 mencatat beberapa resep atau racikan untuk pengobatan. Berikut diantaranya:
Sambungan dari bahagian 1
Tambar batoek
Obat batuk. Bahan-bahan dihaluskan lalu dicampur air dan diteguk (diminum).

Tambar oerim
Obat sakit gigi. Campuran ini dihaluskan dan ditempatkan pada gigi yang sakit.

Tambar pemantan
Obat diare. Bahan-bahan diperas dan sedikit ditambahkan air.
Tambar rangsang
Obat memar. Bahan dilumat lalu disemburkan ke daerah yang memar.
Tambar koerap dan pano
Obat kurap dan panu. Di daerah kulit yang bermasalah digosok sambil ditekan.

Tambar bareh
Obat bisul. Daun dihangatkan.

Tambar oedjan
Obat disentri. Batu ini disembur dengan bahan-bahan yang dikunyah dan kemudian pasien mendudukinya (batu itu).

Tambar simbergeh
Obat untuk kecapaian hingga sampai menggigil. Bahan direbus dan diminum.
Tambar Lateng
Obat gatal pada kulit. Di daerah kulit yang gatal, ramuan ini digosokkan.

Tambar pamantan
Obat sakit perut dan diare. Bahan-bahan direbus dan diminum.

Tambar mata
Obat sakit mata. Campuran ini dikunyah halus lalu di atas api dihangatkan, setelah itu ditempatkan di kelopak mata.
Tambar loeka
Obat luka. Bahan-bahan dipotong halus lalu digabungkan dan ditaruh di tempat luka.
Tambar goeam
Obat gusi yang bengkak. Bahan dikunyah di dalam mulut dan tidak ditelan.
Tambar loeka.
Obat luka. Keseluruhan bahan digiling dan dicampur dengan baik, lalu dibagi menjadi dua. Setengah dihangatkan dan kemudian ditempatkan di sekitar luka. Sedangkan bagian lainnya setelah didinginkan, ditempatkan pada keseluruhan luka. Lalu ditutupi dengan daun kunyit.
Tambar bingkorang
Untuk obat cacingan serta masuk angin. Bahan-bahan digiling dan direbus lalu diminum.
Sumber : Indische Taal, Land-en Volkenkunde. Deel.50 (1908)
Sumber gambar ilustrasi : Translation Techniques of Traditional Karonese – Medical Text on Fractured Bone Setting (Herlina Surbakti, M.A., Prof. T. Silvana Sinar, Ph.D., Dr. Syahron Lubis, M.A., Dr. Muhizar Muchtar, M.S.)